Senin, 19 April 2021

I LOVE STUDY (REFERENSI DARI KITAB IHYA'ULUMUDDIN KARANGAN IMAM AL-GHAZZALI)

 

ASSALAMUALAIKUM WR.WB

Apa kabar teman-teman pembaca yang sedang menikmati Literasi Islami, kali ini kita akan membahas tentang Keutamaan Ilmu, Belajar dan Mengajar, sebagian isi dari tulisan ini saya ambil referensi dari Kitab Ihya’ Ulumuddin karangan Imam Al-Ghazzali, selamat menikmati dan semoga menjadi berkah untuk kita semua.

            Ilmu adalah jendela dunia, jika ingin melihat dunia maka perbanyaklah ilmu, mau tidak mau atau suka tidak suka manusia pasti pembelajar, kalau kita mengingat sedikit kembalikan memori kita ke masa dimana kita terbaring kemudian mulai duduk dan terus merangkak hingga bisa berjalan dan berlari jika bukanlah karena sebuah pengajaran dan pembelajaran, tanpa kita sadari sepanjang hidup kita adalah sebuah pembelajaran, tergantung setiap kita menyikapinya seperti apa.

            Dalam Kitabnya “IHYA’ ULUMUDDIN” Imam Al-Ghazzali menegaskan tentang Kautamaan Ilmu, Belajar dan Mengajar, ia seorang tokoh terkemuka dalam kencah Filsafat dan Tasawuf, menulis kitab begitu banyak dan begitu terkenal di kalangan nya hingga saat ini, di dalam Ihya’ Ulumuddin yang terdiri dari 4 Jilid yang sudah di terjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, pada jilid pertama dan bab pertama Imam Al-Ghazzali membuka karangannya dengan diawali tentang Keutamaan Ilmu, Belajar dan Mengajar, membuktikan betapa pentingnya Ilmu, betapa pentingnya seorang pelajar dan pengajar .

QS. Al Mujahadah Ayat 11

Artinya: “Di angkat oleh orang-orang beriman daripada kamu dan orang-orang yang di beri Ilmu dengan beberapa tingkat”

Ibnu Abbas RA mengatakan, “unutk Ulama (orang berilmu) beberapa tingkat di atas orang mu’min dengan 700 tingkat tingginya , antara dua tingkat itu jaraknya 500 tahun perjalanan”, sahabat sekaligus sepupu Nabi SAW tersebut juga seorang berpengetahuan luas dan ahli tafsir, ia juga banyak meriwayatkan hadis-hadis, maka patutlah betapa penting nya Ilmu bagi Ibnu Abbas R.A

            Kita berlindung kepada Allah SWT atas hari pembukaan apa yang tertutup, sesungguhnya manusia itu tertidur, apabila mati maka dia terbangun. Berkata AL-Hasan R.A :                                                                         “ Ditimbang tinta para ulama dengan darah para syuhada, maka beratlah timbangan tinta para ulama itu dari para syuhada”

            Ilmu di bandingkan dengan darah para syuhada, begitu kata Al-Hasan R.A, dan derajatnya jauh diatas orang mukmin menurut Ibnu Abbas R.A, begitulah menurut dua tokoh islam di zaman itu, dan kemudian di zaman yang serba canggih ini, apakah ilmu itu menurut kita?.

Bersabda Nabi SAW :

طلب العلم فريضة علي كل مسلم

“ Menuntut ilmu itu wajib bagi setiap muslim”

 

 

 

            Setelah Imam Al-Ghazzali membuka karangannya dengan keutamaan ilmu, kemudian disusul di bagian kedua, ialah tentang keutamaan belajar,ilmu tentu hanya dapat kita gapai dengan belajar , seperti hadis di atas yang diriwayatkan Abu Na’im dari Ali dan sanad hadis marfu’, bahwasanya menjadi kewajiban bagi setiap muslim untuk menuntut ilmu atau belajar.

Berkata Imam Asy-Syafi’i R.A : “Menuntut Ilmu adalah lebih utama daripada berbuat ibadah sunnah”. Ibadah itu baik dan harus kita kerjakan, tapi cobalah berilmu terlebih dahulu sebelum melakukan ibadah, mungkin begitu maksud Imam Asy-Syafi’i menurut penafsiran saya sendiri.

            Allah SWT telah memfasilitasi kepada dunia tentang ilmu, maka wajiblah kita menuntutnya, setelah itu jadilah pengajar, karena ilmu bila telah di tuntut maka haram menyembunyikannya, oleh karenanya sebarkanlah ilmu itu sejauh mata memandang , sampaikanlah, kepada siapapun tentang ilmu mu.

QS. Al-Baqarah ayat 146

Artinya: “Ssungguhnya satu golongan dari mereka menyembunyikan kebenaran sedang mereka itu mengetahuinya”

            Ilmu , Pelajar dan Pengajar berserikat terus menyambung sampai hari kiamat datang, Ilmu tak akan pernah hilang, Pelajar tak akan pernah habis, Pengajar tak akan pernah mati, karena ilmu itu, kehidupan hati dari kebutaan, sinar penglihatan dari kedzaliman dan tenaga badan dari kelemahan, dengan ilmu, hamba Allah itu sampai ke tempat orang baik-baik dan derajat tinggi, memikirkan ilmu seimbang dengan berpuasa, mengulang – ulanginya seimbang dengan mengerjakan sholat, dengan ilmu orang taat kepada Allah Azza Wajalla, beribadah, berjanji, bertauhid, menjadi mulia, menjadi wara’, menyambung silaturahmi dan mengetahui halal-haram, ilmu itu iman dan amal itu pengikutnya, di ilhamkan ilmu  kepada orang-orang berbahagia dan di haramkan kepada orang-orang celaka, kita bermohon kepada Allah SWT taufiq yang baik.

            Alhamdulillah ringkasan singkat tentang Ilmu, belajar dan mengajar selesai saya tulis dan saya bagi, semoga menjadi pembelajaran buat saya pribadi dan khususnya untukkita semua, semoga kita dapat menjalankan puasa dengan keberkahan yang melimpah, dan semoga setelah bulan Ramadhan ini kita semakin bertambah lah ilmu pada diri kita.

wasslamualaikum Wr.Wb.

1 komentar:

PASCA ISRA'MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW

  Assalamualaikum Wr.Wb Hai sobat literasi dimanapun berada, gimana ni uda baca apa aja akhir-akhir ini, jangan sampai hilangkan kebiasaan...